BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Struktur pasar yang sangat bertentangan
ciri-cirinya dengan persaingan sempurna adalah pasar monopoli. Monopoli adalah
suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan
ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat
dekat. Biasanya keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah
keuntungan melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang
sangat tangguh yang dihadapi perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri
tersebut.
Makalah ini akan menerangkan mengenai aspek
monopoli dan hal-hal lain mengenai operasi perusahaan monopoli yaitu kurva
penawaran dalam monopoli,
1.2.
Rumusan Masalah
1. Apa saja ciri-ciri pasar monopoli?
2. Apa saja faktor yang menimbulkan monopoli?
3. Bagaimana cara pemaksimuman keuntungan dalam monopoli?
4. Apakah ada
kemungkinan monopoli mendapatkan keuntungan berlebih?
5. Bagaimana bentuk kurva penawaran dalam monopoli?
6. Bagaimana diskriminasi harga dalam monopoli?
7. Bagaimana pengendalian harga dalam monopoli?
8. Bagaimana penilaian
baik buruknya perusahaan monopoli?
1.3.
Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri pasar
monopoli.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang
menimbulkan monopoli.
3. Untuk mengetahui bagaimana pemaksimuman keuntungan
dalam monopoli.
4. Untuk mengetahui ada
atau tidaknya kemungkinan keuntungan dalam monopoli.
5. Untuk mengetahui bagaimana bentuk kurva penawaran dalam monopoli.
6. Untuk mengetahui bagaimana diskriminasi harga
dalam monopoli.
7. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian harga
dalam monopoli.
8. Untuk menilai
seberapa baik atau buruknya sebuah perusahaan monopoli.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Ciri-ciri Pasar Monopoli
Pasar Monopoli adalah
suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja, dan perusahaan
ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat
dekat.
Ciri-ciri pasar monopoli sangat berbeda
dengan pasar persaingan sempurna. Uraian berikut menerangkan ciri-ciri
monopoli.
1. Pasar monopoli adalah industri satu
perusahaan.
Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari
definisi monopoli di atas, yaitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri
tersebut. Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat
dibeli dari tempat lain. Syarat-syarat penjualan ditentukan oleh monopoli itu,
dan para pembeli tidak dapat berbuat suatu apa pun di dalam menentukan syarat
jual beli.
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli
tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut
merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang yang mirip (close substitute).
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke
dalam industri
Sifat ini merupakan sebab utama yang
menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan monopoli. Tanpa sifat ini pasar
monopoli tidak akan terwujud, karena tanpa adanya halangan tersebut pada
akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di dalam industri.
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan
satu-satunya penjual di dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya.
Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga (price setter).
5. Promosi iklan kurang diperlukan
Oleh karena perusahaan monopoli adalah
satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya
dengan menggunakan iklan.
2.2
Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Monopoli
Terdapat
3 faktor yang dapat menyebabkan terwujudnya pasar monopoli. Faktor tersebut
adalah :
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber
daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat
menikmati skala ekonomi (economies of
scale).
3. Monopoli wujud dan berkembang melalui
undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan
tersebut.
Memiliki Sumber Daya Unik
Salah satu sumber
penting dari adanya monopoli adalah kepemilikan suatu sumber daya unik
(istimewa) yang tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain. Contohnya
adalah “suara emas” dari penyanyi terkenal atau pemain sepak bola handal. Hanya
mereka yang mempunyai kepandaian tersebut dan harus dibayar mahal dari biasa
apabila masyarakat ingin menikmati.
Dalam perekonomian ekonomi berlaku
bila suatu perusahaan menguasai seluruh atau sebagian besar bahan mentah yang
tersedia. Dimasa ini contohnya perusahaan permata De Beers Company di Afrika
Selatan. Hampir semua pertambangan permata di dunia milik perusahaan tersebut.
Contoh lain dari kekuasaan monopoli yang memiliki sumber daya unik adalah
perusahaan air minum dis suatu kota.
Dapat Menikmati Skala Ekonomi
Di dalam abad ini perkembangan teknologi
berlaku sangat pesat sekali. Di berbagai kegiatan ekonomi tingkat teknologi
adalah sedemikian modernnya sehingga produksi yang efisien hanya dapat
dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh
produksi yang diperlukan di dalam pasar. Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan
hanya akan menikmati skala ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya
adalah sangat besar jumlahnya. Pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi
mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi
adalah hampir menyamai jumlah permintaan yang wujud dalam pasar. Dengan
demikian, sebagai akibat dari skala ekonomi yang demikian sifatnya, perusahaan
dapat menurunkan harga barangnya apabila produksi semakin tinggi. Pada tingkat
produksi yang sangat tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya sehingga
perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang
terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.
Suatu industri yang skala ekonominya mempunyai sifat seperti yang
diterangkan di atas adalah perusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah
atau natural monopoly. Monopoli alamiah pada umumnya dijumpai dalam perusahaan
jasa umum (utilities) seperti perusahaan listrik, perusahaan air minum,
perusahaan telepon, dan prusahaan amgkutan kereta api.
Kekuasaan Monopoli yang Diperoleh Melalui Peraturan
Pemerintah
Di dalam undang-undang pemerintah yang
mengatur kegiatan perusahaan-parusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan
mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan-peraturan yang seperti itu adalah :
1.
Peraturan paten dan hak cipta
Perkembangan ekonomi yang pesat terutama ditimbulkan oleh perkembangan teknologi. Untuk
mengembangkan teknologi kadang-kadang diperlukan waktu bertahun-tahun dan biaya
yang sangat besar. Oleh sebab itu kegiatan dan pengeluaran untuk mengembangkan teknologi tidak akan dilakukan
perusahaan apabila hasil jerih payah mereka dengan mudah dicontoh atau dijiplak
oleh perusahaan lain. Bila tidak ada peraturan yang melarang penjiplakan,
tidak ada untungnya bagi perusahaan untuk menciptakan barang-barang lebih baik
mutunya,nkarena dalam waktu yang singkat perusahaan lain akan menirunya. Agar usaha mengembangkan teknologi dengan
tujuan untuk menciptakan barang baru akan memberi keuntungan kepada perusahaan,
haruslah pemerintah melarang dan menghukum kegiatan menjiplak tersebut. Hak
cipta atau copy rights merupakan bentuk lain dari hak paten yaitu merupakan
suatu jaminan hukum untuk menghindari penjiplakan.
2.
Hak usaha eksklusif
Apabila skala ekonomi hanya diperoleh setelah
perusahaan itu mencapai tingkat produksi sangat tinggi, kepentingan khalayak
ramai akan dimaksimumkan apabila perusahaan diberi kesempatan untuk menikmati
skala ekonomi itu, dan pada waktu yang sama diharuskan menjual produksinya
dengan harga rendah. Untuk menciptakan keadaan seperti ini secara serentak
pemerintah harus menjalankan dua langkah :
a. Memberikan hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu
keadaan tertentu.
b. Menentukan harga atau tarif yang rendah ke atas barang atau
jasa yang diproduksikan. Contoh perusahaan ini adalah perusahaan air minum,
pembangkit listrik dan angkutan kereta api.
Contoh perusahaan ini adalah perusahaan air minum, pembangkit listrik
dan angkutan kereta api.
Tanpa adanya hak eksklusif untuk berusaha
sebagai perusahaan monopoli akan timbul halangan untuk menikmati skala ekonomi
secara maksimum. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menetapakan harga /
tarif yang tinggi ke atas barang / jasa yang dihasilkannya. Untuk menghindari
agar perusahaanh tidak mengambil tindakan yang seperti itu pemerintah, di
samping memberikan hak monopoli akan menetapkan harga / tarif penjualan dari
barang / jasa yang disediakan perusahaan tersebut.
2.3
Pemaksimuman
Keuntungsn Dalam Monopoli
Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan dalam
monopoli dua cara akan digunakan, yaitu dengan menggunakan langkah-langkah dan
secara grafik. Ada dua prinsip penentuan pemaksimuman
keuntungan berdasarkan pendekatan (i) biaya total dan hasil
penjualan total, (ii) biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. Sebelum melaksanakan
hal tersebut terlebih dahulu akan dilihat hubungan diantara harga dan jumlah
barang yang ditawarkan/ diproduksikan, serta implikasi dari sifat hubungan
tersebut kepada hasil penjualan total.
Produksi, Harga dan
Penjualan
Karena monopoli hanya ada satu perusahaan dalam pasar, maka permintaan dalam produksi adalah juga
permintaan keatas produksi perusahaan monopoli tersebut. Sifat barang yang makin
tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah yang diminta menyebabkan
kurva permintaan keatas suatu barang bersifat menurun dari kiri atas ke kanan
bawah. Permintaan keatas produksi monopoli tidak menyimpang dari sifat
tersebut. Artinya suatu monopoli akan dapat memperoleh harga penjualan yang
tinggi apabila produksinya sedikit, dan harga penjualan semakin rendah bila
produksi semakin banyak. Permintaan yang dihadapi oleh monopoli berdeda dengan
yang dihadapi oleh suatu perusahaan dengan persaingan sempurna.Sebagai
akibatnya dalam monopoli, harga selalu
lebih tinggi dan hasil penjualan marjinal. Contoh: Pada table 12.1
ditunjukkan bahwa semakin besar jumlah produks I (perhatikan kolom (1)) semakin
rendah harga barang (perhatikan kolom (2)). Hasil dari penjualan total, adalah
jumlah produksi x harga yang diperoleh dari mengalikan angka dari kolom (1)
dengan angka dalam kolom (2). Sesuai definisi marjinal, yaitu tambahan hasil
penjualan total apabila penjualan bertambah sebanyak 1 unit, angka dalam kolom
(4) diperoleh dari persamaan TR-TRn-1 [Rp 32.000,00 - Rp 18.000,00 =
Rp 14000,00].
Apa harga barang menjadi semakin
menurun pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka:
·
Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu
semakinberkurang apabila produksi bertambah banyak.Setelah mencapai satu
tingkat produksi tertentu pertambahanya akan menjadi negatif .
·
Pada umumnya hasil penjualan marginal nilainya
adalah lebih rendah dari pada harga. Hanya pada waktu
produksi mencapai satu unit hasil penjualan marjinal = harga.
Pemaksimuman Keuntungan: Contoh Angka
a. Pendekatan Hasil
Penjualan Total-Biaya Total
Pendekatan ini
menggunakan Tabel 12.2 yang membandingkan data hasil penjualan total dengan
biaya total. Melalui perbandingan dapat ditentukan keuntungan atau kerugian
pada berbagai tingkat produksi. Data hipotesis dibuat dengan permisalan:
·
Biaya total Rp 4000,00. Berdasarkan permisalan ini
maka jika perusahaan tidak beroperasi (produksi 0) biaya total adalah Rp
4000,00.
·
Sehingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang
semakin berkurang belum berlaku. Berarti biaya marjinal semakin rendah bila
produksi bertambah. Keadaan ini digambarkan oleh kenaikan total yang semakin
sedikit
·
Sesudah produksi mencapai 4 unit hukum hasil lebih
yang berkurang berlaku. Sebagai akibatnya biaya marjinal meningkat dan ini
dapat dilihat dari prtambahan biaya total yang semakin meningkat pada setiap
penambahan satu unit produksi.
Produksi
(1)
|
Harga
(2)
|
Hasil Penjualan
Total
(3)
|
Biaya Total
(4)
|
Keuntungan
(5)
|
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
20
16
18
14
12
10
8
6
4
2
0
|
0
18
32
42
48
50
48
42
32
18
0
|
4
16
26
34
40
46
54
64
76
90
106
|
-
2
8
8
8
4
-6
-22
-44
-72
-106
|
Tabel 12.2
Data no (5) dihitung dengan Keuntungan=
Hasil penjualan Total – Biaya Total. Keuntungan maksimum dicapai pada
produksi 3 atau 4 unit dan jumlah keuntungan adalah Rp 8.000,00. Walaupun
demikian dalam analisis yang bersifat umum akan selalu dikatakan bahwa
perusahaan akan memproduksi 4 unit untuk memaksimalkan keungtungan (penentuan keuntungan
dengan menggunakan pendekatan MC=MR.
b.
Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal – Biaya Marjinal
Data pada kolom (3)
dihitung dengan formula: MC=TC1-TC2 . Data mengenai biaya
total diambil dari table 12.2 kolom (4). Berdasarkan data kolom (2), (3), (4)
dapat ditunjukkan tambahan keuntungan pada setiap tingkat produksi. Apabila
perusahaan tidak memproduksi barang biaya yang ditangggung Rp 4000,00 hal ini
meliputi biaya tetap yang mempengaruhi keuntungan oleh sebab itu data kolom (3)
dihitung sebagai “biaya marjinal”.
Berdasarkan data kolom
(4) dalam (5) ditentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat produksi. Data
dalam kolom (3) jelas menunjukkan bahwa keuntungan maksimum tercapai pada
tingkat produksi 3 atau 4 unit. Namun dalam analisis dikatakan perusahaan akan
memproduksi 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat produksi
tersebut MC = MR, yaitu masing masing bernilai Rp 6000,00.
Pemaksimuman Keuntungan Secara Grafik
Dalam bagian ini akan diterangkan pemaksimuman keuntungan dalam
perusahaan monopoli dengan menggunakan pendekatan secara grafik. Seperti dalam
analisis sebelumnya, penentuan produksi yang akan memaksimumkan untung dapat
dilakukan dengan dua cara berikut: (i) pendekatan hasil penjualan total‑biaya
total, dan (ii) pendekatan biaya marginal ‑ hasil penjualan marginal. Sebelum
cara ini dapat diterangkan terlebih dahulu perlu dilihat ciri perkaitan di
antara kurva permintaan (D = AR), kurva hasil penjualan total (TR) dan kurva
hasil penjualan marginal (MR). Untuk membuat analisis ini perhatikan Gambar 12.1.
a. Kurva Permintaan,
Penjualan Total dan Penjualan Marginal
Kurva hasil penjualan total (TR), kurva hasil
penjualan rata‑rata (D=AR), dan kurva hasil penjualan marginal (MR) dalam
Gambar 12.1 dibuat berdasarkan data dalam Tabel 12.1. Sampai kepada jumlah produksi sebanyak 5
unit hasil penjualan total terus mengalami kenaikan, dan kenaikan tersebut
adalah pada tingkat yang semakin menurun. Sesudah jumlah produksi mencapai 6
unit hasil penjualan total semakin berkurang. Pada waktu jumlah produksi adalah
10 unit, hasil penjualan total adalah nol.
Hasil penjualan total yang seperti itu
sifatnya, apabila digambarkan, adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva TR
dalam Gambar 12.1 (i), yaitu berbentuk huruf U yang terbalik.
Kurva TR akan selalu berbentuk seperti itu di dalam keadaan di mana kurva permintaan
DD adalah seperti yang terdapat pada Gambar 12.1 (ii), yaitu yang menggambarkan bahwa kalau harga semakin rendah
maka jumlah yang diminta semakin banyak. Telah diterangkan bahwa sepanjang
kurva permintaan berlaku sifat berikut: (i) apabila elastisitas permintaan <
1 maka penurunan harga akan mengurangi hasil penjualan (ii) apabila
elastisitas permintaan >1 penurunan harga akan menambah hasil penjualan.
Berdasarkan kepada sifat ini, kalau diperhatikan sifat perhubungan di antara
kurva permintaan DD dan kurva TR pada Gambar 12.1, dapat dibuat kesimpulan yang berikut:
·
Karena OA menggambarkan hasil penjualan total yang semakin
bertambah pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan DD yang
terletak di bagian atas titik C (lihat grafik ii) mempunyai elastisitas
permintaan > 1.
·
Karena AB menggambarkan hasil penjualan total yang semakin
berkurang pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan yang
terletak. di bagian yang lebih ke bawah dari titik C mempunyai elastisitas
permintaan < 1.
·
Pada titik C elastisitas permintaan adalah satu atau uniter.
b. Menentukan Keuntungan
Maksimum
Di dalam Gambar 12.2 dan Gambar 12.3 ditunjukkan cara menentukan keuntungan maksimum firma monopoli
secara grafik. Di dalam Gambar 12.2 keuntungan maksimum firma ditentukan dengan menggunakan bantuan
kurva hasil penjualan total dan biaya total. Sedangkan dalam Gambar 12.3 keuntungan maksimum tersebut ditentukan
dengan menggunakan pertolongan kurva biaya marginal dan hasil penjualan
marginal.
Kurva TR dalam Gambar 12.2 menggambarkan hasil penjualan total, dan
kurva TC menggambarkan kurva biaya total. Di sebelah kiri dari titik A, dan di
sebelah kanan dari titik B, kurva TC berada di atas kurva TR. Keadaan ini
berarti biaya total melebihi hasil penjualan total, yaitu kedudukan yang
merugikan perusahaan. Keuntungan hanya akan dinikmati apabila TR ‑ TC > 0,
dan ini berlaku di antara titik A dan B. Perbedaan di antara TR dan TC adalah
paling maksimum apabila garis tegak di antara kurva TR dengan TC adalah yang
paling panjang. Oleh karena CD merupakan jarak TR dan TC yang paling panjang,
maka tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan adalah 4 unit.
Gambar
12.3 menunjukkan cara untuk menentukan tingkat produksi dimana keuntungan
maksimum dicapai dengan menggunakan pendekatan hasil penjualan marjinal sama
dengan biaya marjinal (MR = MC). Keuntungan maksimum dapat ditentukan dengan
melihat pada tingkat produksi yang mana keadaan MR = MC. Kurva MR dan MC
berpotongan pada waktu tingkat produksi sebanyak Q unit. Hasil penjualan total
adalah OP x OQ, atau sama dengan OPAQ. Sedangkan biaya total adalah OC x OQ
atau sama dengan OCBQ. Dengan demikian keuntungan maksimum ditunjukkan oleh
kotak PABC.
2.4 Ada
Tidaknya Monopoli Keuntungannya Berlebihan
Kurva Untung Normal menunjukan keadaan dimana
monopoli tidak mendapat keuntungan tetapi tidak menderita kerugian, yaitu hasil
penjualannya sama dengan biaya totalnya. Keadaan seperti ini akan berlaku
apabila kurva biaya total menyinggung kurva permintaan pada tingkat produksi
dimana hasil penjualan marjinal= biaya marjinal.
Kurva Rugi menunjukan keadaan dimana monopoli
mengalami kerugian. Kerugian yang paling minimum apabila monopoli
memproduksikan sebanyak Q1 karena pada tingkat produksi tersebut MR1=MC1.
Biaya total yang dikeluarkan adalah OQ1 X OP1. Dengan
demikian kerugian yang dialami perusahaan monopoli tersebut adalah ditunjukan
kotak P1 ABC. Apabila perusahaan memproduksi lebih tinggi atau lebih
rendah dari Q1, kerugian yang akan dialami akan lebih besar lagi.
2.5 Monopoli
dan Kurva Penawaran
Didalam pasar monopoli, biaya marjinal tidak
menunjukan sifat kurva penawaran, sebagai buktinya misalnya pada mulanya
permintaan adalah D0 D0 dan hasil penjualan marjinal
adalah MR0, sedangkan biaya marjinal adalah MC.Maka keuntungan
maksimum akan dicapai apabila produksi sebangak Q.Pada tingkat produksi ini
harga mencapai P0. Selanjutnya misalkan permintaan berubah menjadi D1
D1 dan hasil penjualan marjinal adalah MR1. Biaya
produksi tidak berubah, berarti biaya marjinal adalah tetap seperti yang
ditunjukan oleh MC.Dalam keadaan yang baru ini untuk memaksimumkan keuntungan,
perusahaan sekali lagi harus memproduksikan sebanyak Q tetapi sekarang tingkat
harga mencapai P1. Dengan demikian sekarang kita mendapati ada dua tingkat harga (P0
P1) tetapi hanya satu jumlah produksi/penawaran (Q) keadaan ini
menyebabkan kurva penawaran untuk suatu perusahaan monopoli tidak dapat
digambarkan atau ditunjukan.
Didalam perusahaan monopoli atau perusahaan dalam
pasar lainnya yang kurva permintaan keatas hasil produksinya bersifat menurun
dari kiri atas ke kanan bawah, kurva penawaran tidak dapat ditunjukkan karena
tidak terdapat sifat hubungan yang tetap diantara harga dan jumlah yang
ditawarkan/ diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
2.6 Monopoli dan Diskriminasi Harga
Adakalanya terbuka kemungkinan
kepadaperusahaan monopoli untuk menjual barangnya didalam 2 pasar (pasar dalam negeri dan luar negeri) yg
sangat berbeda sifatnya. Untuk memaksimumkan keuntungannya perusahaan monopoli
dapat menjalankan kebijakan diskriminasi harga.
Penentuan Harga
Disetiap Pasar
Sekiranya suatu perusahaan monopoli ingin melaksanakan
kebijakan diskriminasi harga, persoalan pertama pertama yang harus dipecahkan
adalah : berapakah harga yang akan ditetapkan di tiap-tiap pasar supaya
keuntungan dapat dimaksimumkan? Jawabannya diterangkan dengan
menggunakan Gambar 12.6 di bawah nanti. Untuk memperoleh jawabannya diperlukan
data berikut : (i) biaya produksi yang dikeluarkan, dan (ii) sifat permintaan
di setiap pasar – untuk pasar dalam negeri dan luar negeri.
Misalkan kurvabiay total rata-rata (AC) dan biaya
marginal (MC) monopoli dalah seperti yang ditunukkan dalam Gambar 12.6 di bawah
nanti (iii). Seterusnya misalkan pula hasil produksi perusahaan monopoli
tersebut dijual di dua pasar, yaitu :
· Pasar Dalam
Negeri, kurva permintaan (Dd) dan hasil penjualan
marginalnya (MRd) adalah seperti ditunjukkan dalam grafik (i)
dibawah ini.
· Pasar
Luar Negeri, kurva permintaan (Dw) dan hadil penjualan
marginalnya (MRw) adalah seperti dalam grafik (ii)
Gabungan permintaan dikedua pasar tersebut Dd
+ Dw ditunjukkan dengan Gambar 12.6 (iii) yaitu kurva D = AR.
Berarti D = AR adalah dama dengan Dd = Dw. Kurva MR
adalah kurva hasil penjualan marginal apabila hasil penjualan di kedua pasar
tersebut digabungkan. Berarti MR = MRd + MRw.
Perusahaan monopli tersebut akan memaksimumkan
keuntungan apabila MR = MC, dan dalam Gambar 12.6 (iii) ditunjukkan bahwa
keadaan itu dicapai apabila perusahaan memproduksi sebanyak Q. Biaya marginal
pada jumlah produksi tersebut adalah OM. Berapa banyaklah yang akan dijual ke
pasar luar negeri?. Supaya di tiap-tiap pasar diperoleh keuntungan yang
maksimum (dan selanjutnya memaksimukan keeluruhan keuntungan perusahaan), di
tiap –tiap pasar penjualan harus mencapai keadaan dimana biaya marginal OM
adalah sama dengan hasil penjualan marginal di masing-masing pasar. Berarti
syarat pemaksimumkan keuntungan di pasar dalamnegeri adalah OM = MRd
dan syarat pemaksimumkan keuntungan dipasar luar negeri adalah OM = MRw.
Dengan demikian keuntungan maksimum di kedua pasar akan dicapai apabila di
pasar dalam negeri dijual sebanyak Qd dan di pasar Luar negeri
dijual sebanyak Qw. Perlulah diingat bahwa Q = Qd + Qw.
Harga pasar di dalam negeri adalah Pd dan harga di Luar Negeri
adalah Pw. Oleh karena biaya total rata-rata adalah OC (lihat grafik
iii), maka jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut adalah PdCAB
(di pasar dalam Negeri) tambah PwCMN (di pasar Luar negeri).
Gambar 12.6
Kebijakan Diskriminasi Harga
Syarat- Syarat
Diskriminasi Harga
1. Barang tidak dapat
dipindahkan dari suatu pasar ke pasar lain,jikalau terdapat kemungkinan bisanya
memindahkan barang dari pasar yang murah ke pasar yang agak mahal, maka
kebijakan diskriminasiharga tidak akan efektif. Barang di pasar murah akan dijual
lagi di pasar yang lebih mahal dan perusahaan tidak dapat menjual lagi
barang-barang untuk pasar tersebut.
2. Sifat barang atau jasa
tersebut memungkinkan dilakukannya diskriminasi harga. Barang tersebut biasanya
dapat dijual dengan harga yang berbeda, contoh dokter, ahli hukum, piƱata
rambut dll. Dan mereka bias menentukan harga sesuai dengan konsumen
masing-masing.
3. Sifat permintaan dan
elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah sangat berbeda. Jikalau
permintaan dan elastisitas sama, maka keuntungan tidak dapat diperoleh dari
kebijakan tersebut, dan biasa diskriminasi dilakukan apabila elastisitas
permintaan berbeda, apabila permintaan tidak elastic maka harga akan dinaikkan,
sedangkan di pasar permintaannya lebih elastic, harga dapat di murahkan. Dengan
ini penjualan dapat diperbanyak dan keuntungan dimaksimumkan.
4. Kebijakan diskriminasi
harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keuntungan dari kebijakan
tersebut, adakalanya melakukan diskriminasi harga mengunakan biaya, apabila
kebijakantersebut dilakukan di dua daerah yang berbeda, maka biaya untuk
mengangkut barang harus dikeluarkan, dan jikalau dilakukan didaerah yang sama
maka diperlukan biaya iklan. Apabila biaya yang dikeluarkan diatas keuntungan
diskriminasi harga, maka kebijakan ini menjadi sia-sia.
5. Produsen dapat
mengekspoliter beberapa sikap tidak rasionalkonsumen, ini dilakukan dengan
menjual barang yang sama tetapi dengan merek dan bungkus yang berbeda, dengan
ini produsen dapat menjual produk ini kepada konsumen yang kaya dan sisanya
golongan lainnya. Cara lainnya adalah dengan menjual dipertokoan berbeda, di
pertokoan orang kaya harga dinaikkan dan sebaliknya di pertokooan orang miskin
di murahkan.
a.
Contoh kebijakan diskriminasi harga
§
Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan
monopoli,perusahaan listrik Negara misalkan, menggunakan tarif yang berbeda
untuk rumah tangga dan yang diperusahaan.
§
Kebijakan diskriminasi
harga oleh jasa-jasa professional, dokter umum dan spesialis, ahli
hukum, guru privat dll. Mereka memiliki tarif yang fleksibel, kepada yang
relative tidak mampu mak harga akan dimurahkan dan begitu sebaliknya.
§
Kebijakan diskriminasi harga dipasar internasionalkan,
perusahaan bias any memberkan harga yang berbeda ketika menjual di dalam dan
diluar negri. Diluar negri biasanya lebih mahal dikarenakn banyak saingan,
ataupun sebaliknya terkadang dalam negri yang dipermurah.
2.7 Pengendalian Harga
dalam Monopoli Alamiah
Perusahaan yang terus menerus menikmati skala
ekonomi hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya,berarti AC
terus menerus turun hingga ketingkat produksi yang tinggi. Pada waktu
biayarata-rata mencapai minimum tingkat produksi telah meliputi sebagian besar
dari kebutuhan masyarakat.Keadaan ini akan menghabat kemasukan perusahaan lain
karena sulitnya perusahaan baru untuk melakukan usaha seefisien seperti
perusahaan yang lama yang menikmati skala ekonomomi yang lebih besar.
Monopoli Alamiah dan
Pemaksimuman Keuntungan
Bila kegiatan ekonomi alamiah didasarkan pada
tujuan memaksimumkan keuntungan, maka akan menimbulklan kerugian. Mereka harus
membayar barang/jasa yang dihasilkan perusahaan itu pada harga yang relative
tinggi. Serta jumlah barang/ jasa yang ditawarkan lebih rendah. Akibatnya
masyarakat hanya memperoleh sebagian saja barang yang mungkin dihasilkan oleh
barang tersebut. Kerugian yang ditambah masyarakat menjadi lebih serius
mengingat perusahaan monopoli alamiah pada umumnya menghasilkan barang yang
penting sekali artinya dalam kehidupan masyarat.
Untuk memaksimumkan manfaat keuntungan dari pasar monopoli tersebut
memerlukan campur tangan dari pemerintah yang dapat menjamin perusahaan
tersebut menguntungkan masyarakat. Campur tangan tersebut dapat dilakukan
dengan mengendalikan dan menentukan harga barang/ jasa yang dihasilkan perusahaan
monopoli. Namun adakalanya bila harga yang ditetapkan terlalu rendah pemerintah
memberikan subsidi kepada perusahaan monopoli alamiah.
Sekiranya perusahaan monopoli ingin memaksimumkan
keuntungan yang harus dilakukan perusahaan tersebut adalah mencapai tingkat
produksi dimana MC=MR. Keadaan itu berlaku bila perusahan memproduksi sebesar Q0
dan pada tingkat ini produksi barang adalah P0. Jumlah keuntungan
yang diperoleh C0P0E0A (jumlah maksimum
keuntungan). Maka, pemerintah tidak mengatur kegiatan monopoli. Hal ini
merupakan tingkat produksi yang relative rendah jika dibandingkan dengan
kapasitas optimal. Kapasitas
optimal adalah penggunaan kapasitas perusahaan sehingga mencapai tingkat di
mana produksi mencapai tingkat paling minimum.Campur Tangan
Pemerintah
Faktor-faktor produksi dalam produksi dalam suatu
perusahaan adalah paling efisien apa bila biaya marjina = harga (P=MC). Sekiranya
tujuan ini yang akan di capai pemerintah yakni mengaharuskan monopoli
untuk bekerja se efisien mungkin
(Gambar12.7), tingakat produksi harus mencapai Qm. Harga yang akan berlaku di
pasar adalah P m . Qm adalah jauh lebih
besar Q0 dan Pm lebih rendah dari P0.
Ini masyarakat memperoleh manfaat bila kegiatan perusahaan monopoli mencapai
tingkat seperti itu. Tapi untuk perusahan monopoli ini bukan lah keadaan yang
paling menguntung kan walau pun produksi rata rata mencapai OC1 (lebil rendah
dari OC0) dan masih memperoleh keuntungan tapi jumlahnya tidak
sebanyak pada produksi Q0. Monopoli hanya memperoleh untung sebanyak
C1PmE1B. Adakalanya bila pemerintah menetapkan
produksi pada keadaan dimana biaya marjinal sama dengan harga, perusahan akan
mengalami rugi. Dalam hal ini pemerintah akan memberi subsidi.
Untuk menghindari kerugian yang dialami oleh pasar monopoli, pemerintah
perlu campur tangan dengan menetapkan harga yang wajar, dan dengan itu dapat
meringankan konsumen barang produksi monopoli, tersebut. Cara lain yang dapat
dilakukan pemerintah untuk menetapkan harga dan jumlah penawaran yang
mencukupi adalah dengan menetapkan harga di mana harga = biaya rata – rata (P=
AC).
2.8 Penilaian
Keatas Monopoli
Efisiensi Kegiatan Monopoli
1. Biaya Produksi Sama
Perbandingan efisiensi diantara pasar persaingan
sempurna dan monopoli menggunakan sumber daya, memproduksikan barang, dan
meminimumkan biaya produksi per unit.
2. Biaya Produksi Berbeda
Kurva menunjukan efek
dari biaya produksi yang berbeda diantara pasar persaingan sempurna dan
monopoli terhadap harga dan jumlah produksi dalam monopoli.
Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Ada berbagai pendapat tentang pengaruh monopoli
terhadap perkembangan teknologi dan inovasi. Alasan – alasan dari masing-masing
pendapat ini diterangkan di bawah ini:
1.Pandangan I: monopoli tidak merangsang inovasi
Golongan yang berpendapat bahwa monopoli tidak
merangsang perkembangan teknologi dan inovasi melandaskan keyakinannya kepada
pelanggan bahwa ketiadaan persaingan menimbulkan keengganan kepada monopoli
untuk melakukan perubahan.
2.Pandangan II: Monopoli Merangsang Inovasi
Golongan yang berpendapat bahwa monopoli merangsang
perkembangan inovasi melandaskan alasannya sebagai berikut:
a.Perkembangan teknologi dan inovasi adalah suatu
cara untuk mengurangi biaya per unit dan meninggikan keuntungan.
b.Memiliki teknologi yang lebih baik dari perusahaan lain
adakalanya merupakan sumber dari terwujudnya monopoli.
Monopoli dan
Kesejahteraan Masyarakat
Dalam monopoli terdapat kemungkinan bahwa harga akan lebih tinggi,
jumlah produksi lebih rendah, dan keuntungan lebih besar daripada di dalam
persaingan sempurna. Berdasarkan kemungkinan yang terjadi, para ahli
berpendapat monopoli menimbulkan keadaan buruk ke atas kesejahteraan masyarakat
dan pemerataan (distribusi pendapatan) menjadi lebih tidak merata. Monopoli
akan memperoleh keuntungan yang lebih dari normal dan hal ini hanya dinikmati
oleh masyarakat kalangan atas menengah tidak dengan golongan pekerja relative
rendah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di
mana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan
barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Ciri-ciri antara lain pasar monopoli adalah
industri satu perusahaan, tidak mempunyai barang pengganti yang mirip, tidak
terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri, dapat mempengaruhi
penentuan harga, promosi iklan kurang diperlukan.
Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli
antara lain perusahaan monopoli memiliki suatu sumber daya yang unik dan tidak
dimiliki oleh perusahaan lain, perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati
skala ekonomi (economies of scale) hingga ke tingkat produksi yang
sangat tinggi, monopoli wujud dan berkembang melalui undang - undang yaitu pemerintah
memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.
Dari ciri-ciri dan faktor-faktor tersebut
dapat disimpulkan bahwa monopoli cenderung dapat memperburuk distribusi
pendapatan dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono,Pengantar
Teori Mikro Ekonomi, Grafindio Persada, 2003.