Kamis, 08 Maret 2012

naskah drama petualangan keluarga LOL

Saat liburan semester, si empat besaudara akan pergi liburan ke puncak dan menginap di villa milik ayah Fendol. Seminggu sebelumnya mereka sudah berkemas-kemas. Mereka pergi ke villa yang terletak di Puncak Owl Hill dengan menggunakan mobil ayah Fendol.
Fendol  : Gimana? Udah siap belom? Came on guys! (sambil memasukan barang-barang ke mobil dan diikuti teman-temannya)
Tiwol     :   Tapi, semua gak ada yang ketingglan kan?
Semua  :   Beres bos!!! (mengacungkan jempol)
Rizal       :   Ngomong-ngomong Owl Hill itu dimana sih?
Ditol       : Ya, ampun masa kamu gak tahu sih, (sambil berkacang pinggang) itu lho yang didaerahComwall. Masih jauh sih dari sini kira-kira 25 mil dari tempatnya Fendol.
Rizal       :   Ya, maaf, aku kan blom pernah ke situ.
Fendol  :   Udah-udah jangan ribut terus! Mendingan liat pemandangan aja, kaya yang dipojok itu lho. (sambil nunjuk)
Tiwol     :   Apa sih Fend, nunjuk-nunjuk! Emangnya aku apaan.
Semua  :   Ya orang lah, masa ya orang donk (ketawa)
Tiwol     :   Uh, kalian gak asik deh!
Setelah insiden tersebut mereka mengikuti saran Fendol dan akhirnya mereka tertidur. Setelah beberapa jam, akhirnya sampailah di Villa Owl Hill milik ayah Fendol. Tiba-tiba mereka terbangun karena mendengar cuter yang nayring.
Tiwol     :   (terlonjak) Wah dimana ini, apakah kita sudah sampai?
Fendol  :   Iya kita sudah sampai di villaku, ayo turun! (turun dan diikuti teman-temannya) Ayo Zal, jangan malas. Kita bantu untuk menurunkan barang-barang.
Rizal       :   Ya, deh!
Saat anak-anak sedang membereskan barang-barang. Disekitar villa tersebut, sedang ada dua orang yang sedang merencanakan sesuatu.
Sandal   :   Gimana nih, jadikan kita lakukan rencana yang kemarin itu!
Panjol   :   Ya jadi lah! Masa rencana yang udah kita buat susah payah, gak dijalanin sih!
Sandal   :   Iya, iya bawel!
Panjol   :   Apa kamu bilang, bawel? Awas ya, kamu bila begitu lagi! (melotot dan berkacak pinggang)
Sandal   :   Jadi, siapa nih yang mesti kita culik? (mengangkat bahu)
Panjul   :   Anak pemilik villa!
Setelah mengangkat barang-barang dari mobil, Fendol menunjukkan kamar yang mereka pakai malam ini.
Fendol  :   Ayo kita masuk! (mengajak teman-temannya)
Tiwol dan Ditol : Kamar kita mana nih? (bersama setelah itu nyengir)
Fendol  :   Diatas! (menunjuk ke atas) Mari kutunjukan.
Rizal       :   Ok, deh!
Keesokan harinya, setelah sarapan.
Tiwol     :   Hari ini kita kemana ya, enaknya?
Ditol       :   Yang jelas jalan-jalan keliling villa!
 
 
part 2
 
 
Rizal       :   Jangan kita sepedaan aja!
Fendol  :   Jangan ribut! Kiat keliling villa dulu baru sepedaan, adilkan!
Setelah anak-anak sarapan, mereka segera mengganti baju mereka dengan baju hangat dan segera berjalan-jalan.
Fendol  :   Wah, seneng ya. Setelah capek mikir di sekolah, akhirnya kita liburan juga!
Tiwol     :   Iya, ya aku juga seneng. Iya kan, Dit?
Ditol       :   Pastinya!
Rizal       :   Aku juga!
Tetapi, semua itu tidak selalu menyenangkan. Si empat bersaudara sebentar lagi pastikan mengalami petualangan yang sangat menegangkan.
Panjol   :   Gimana udah?
Sandal   :   Ya, udah donk!!!
Panjol   :   Oke kita buntutui mereka! Tapi jangan sampai ketahuan dan jangan terlalu dekat!
Sandal   :   Ok bos!
Saat empat bersaudara sedang jalan-jalan di kebun teh. Tiba-tiba Fendol ingin pipis.
Fendol  :   Aduh! Payah aku kepingin pipis nih, Zal?
Rizal       :   Aduh be parah! Ya udah kita cari sungai.
Fendol  :   Oke deh, tapi aku tunggu ya!
Rizal       :   Lh, masa aku suruh nungggu kamu!
Fendol  :   Yang penting kamu gak liat aku!
Rizal       :   Ya, deh!
Saat Fendol kecing, inilah saatnya bagi Panjol dan Sandal menangkap Fendol.
Panjol   :   Saat yang bagus, Ndal!
Sandal   :   Ya, kita sergap dia dan kita bawa lari.
Panjol   :   Tapi, kamu ya! Aku kan cewek, jadi malu donk liat cowok pipis.
Sandal   :   Malu apa mau,ha? (menggoda)
Panjol   :   Udah deh! Lakukan tugasmu dan langsung ke sini, dan inget jangan sampe ketahuan.
Sandal   :   Ok!
Saat Fendol sedang asyiknya pipis, dia kaget setengah mati. Saat itu dia disergap oleh seorang penculik, dan Fendol ingin berontak tapi tidak bisa. Karena dia dibekap oleh penculik tersebut. Tetapi Rizal juga tidak menyadari bahwa Fendol hilang dari sungai itu.
Rizal       :   Dah belom to, Fend. Dah ngoyot nih nunggu kamu lama banget (saat ditunggu kok gak ada jawaban, Rizal balik badan, kaget) Fendol kok gak ada? Waduh mana sih dia, Ndol, Fendol!
Selagi Rizal mencari Fendol dua penculik itu sudah mendekap Fendol. Dan Fendol sudah tidak bisa berkutik lagi.
Panjol   :   Diam kau, atau kalau kamu tidak bisa diam. Kusumpal nanti mulutmu.
Fendol  :   Lepaskan, kamu siapa? Ha!
Sandal   :   Diam, kamu anak ingusan!
Fendol  :   Aku bukan anak ingusan tau!
Panjol   :   Sudah! Heh kamu, Dimana sertifikat villa itu disimpan? Hah!
Fendol  :   Mau ka apakan itu?
Sandal   :   Ya, dijual lah!
Panjol   :   Sudah kamu diem aja disitu! (menunjuk pojok)
Rizal mencari teman-temannya untuk memberitahukan kalu Fendol menghilang.
Rizal       :   Hei, teman-teman. (ngos-ngosan)
Ditol       :   Heh, lama banget sih kamu! Dimana aja sih?
Tiwol     :   Iya nih Rizal. Lho Fendol mana?
Rizal       :   Iya itu, aku mau bilang kalau Fendol menghilang!
Tiwol dan Ditol : Apa menghilang! (kaget)

Tiwol     :   Kamu bercanda kan, Zal?
Ditol       :   Iya, nih. Rizal ada-ada aja.
Rizal       :   Ya ampun betulan! Tadi pas aku nagnter Fendol ke sungai, ia kebelet pipis dan pengen pipis. Terus waktu aku liat kebelakang, Fendol dah gak ada! Terus aku kesini deh.
Tiwol     :   Terus, gak kamu cari dimana Fendol?
Rizal       :   Ya gak lah, aku kan panik. Terus aku kesini.
Ditol       :   Dasar tolol! Kenapa gak kamu cari dulu, baru kemari!
Selagi teman-teman Fendol ribut, Fendol sudah disekap disuatu rumah. Rumah itu berada tidak jauh dari Villa Owl Hill.
Panjol   :   Nah, kamu disini aja ya anak ingusan!
Sandal   :   Jangan coba-coba kabur ya! Awas kamu!
Fendol  :   (diem aja, sambil melotot)
Sandal   :   He, apa kamu liat-liat!
Panjol   :   Sudah, jangan ribut terus!
Di satu sisi Rizal, Ditol, dan Tiwol mencari Fendol.
Rizal       :   Ayo, kita cari petunjuk tentang keberadaan Fendol.
Ditol       :   Lebih baik kita berpencar, tapi jangan jauh-jauh! Nanti ketemu disini lagi ya.
Tiwol     :   Eapz! Ku cari sebelah sini, Ditol kamu cari sebelah sana, dan Rizal kamu sebelah situ!
Ditol dan Rizal : Sipp, bos!!!
Tiwol bersama anjingnya berjalan menyusuri jalan dengan seksama! Tiba-tiba!
Tiwol     :   Binggo, ada apa? Kamu nemuin apa?
Binggo mengendus sesuatu di semak-semak. Dan Tiwol segera mendekat i benda tersebut.
Tiwol     :   (mengambil satu buah sepatu) inikan sepatunya, Fendol. Yupa, tidak salah lagi. Pasti melewati jalan ini.
Tiwol dan Binggo melanjutkan perjalanan menyelusuri jalan, hingga sampailah ke sebuah rumah tua. Tiwol dan Binggo segera menghampiri rumah itu sambil menyelinap.
Tiwol     :   Binggo, aku akan menyelamatkan Fendol. Tolong kamu beritau ke Ditol sama Rizal. Cepat lari!
Binggo segera meninggalkan Tiwol. Tapi sayangnya saat Tiwol membalikkan badan dihadapannya sudah nampak satu orang.
Panjol   :   Mau ngapain kamu disini? Siapa kamu?
Tiwol     :   Aku temennya Fendol.
Panjol   :   Jadi kamu kesini mau nyelametin Fendol ya? Tidak akan kubiarkan! Sandal cepat bawa anak ini kedalam!
Fendol  :   Tiw, kok kamu bisa ada disini?
Tiwol     :   Ceritanya panjang! Ayo cepet, kita harus nglepasin tali ini.
Sementara itu, saat Ditol sedang berjalan. Dia terpeleset ke jurang yang tidak terlalu tinggi, untung saja dia masih bisa berpegangan dengan akar-akar. Saat itu juga, Binggo melihat kejadian itu.
Ditol       :   Tolong!!! Help me, please! Siapa aja tolonglah diriku ini! Tolong!!!
Binggo hanya bisa menggonggong berharap ada sesorang yang mendengar. Tiba-tiba Rizal mendengar teriakan seseorang minta tolong dan gonggongan anjing yang tak jauh dari situ.
Rizal       :   Bukannya itu suaranyaDitol, dangonggongan itu si Binggo. Jangan-jangan mereka dalam bahaya. Aku harus segera kesana. Trikitikkitik... (mengI kuti gaya Ceking) Akhirnya Rizal menemukan Binggo.
Akhirnya Rizal menemukan Binggo.
Rizal       :   Binggo, ada apa? Mana Tiwol sama Ditol?
 
bersambunggggggggg

naskah drama Persahabatan

Bintang yang setia pada malam, begitu pula kesetiaan embun menemani pagi. Matahari yang tak pernah lelah terangi dunia ini. Seperti itulah persahabatan, selalu setia tanpa diminta. Saling mengerti tanpa harus memohon. Tak ada satupun orang di dunia ini yang hidup tanpa persahabatan, persahabatan adalah kisah terindah yang tak terlupakan bagi setiap insan yang pernah merasakannya.
Luna, Satrya, Olive, Bondan dan Meta sedang duduk bergerombol bersama. Mereka mengobrol, bernyanyi sambil sesekali tertawa lantang, saling menjahili satu sama lain. Sungguh seperti sebuah keluarga yang harmonis.
Karena merasa iri hati, Lexa dan Tita yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.
Lexa : “Idih…!! suara pas-pasan aja sok mau nyanyi! Diem aja deh mendingan,” (dengan wajah menghina)
Bondan : “Eh.. suka-suka dong! Kayak suara kamu aja yang paling enak, KD kalah cempreng tuu!”
Semua anak di tempat itu tertawa keras, kecuali Lexa dan Tita yang rautnya berubah menjadi tak karuan. Bondan dan kawan-kawannya pun melanjutkan obrolan mereka lagi tanpa menghiraukan Lexa dan Tita.
Lexa dan Tita : (pergi meninggalkn tempat dengan wajah berlipat)
Bondan : “Hmm.. sorry fren, aku balik duluan ya? Ada janji buat latihan, maklum mau ada konser amal kecil-kecilan gitu..”
Meta : “Duh, sibuknya! Ya udah buruan berangkat, ati-ati!” (sambil melambai-lambaikan tangan)
Olive : “Waduh.. panggilan alam nih, aku ke toilet dulu yah..? (buru-buru meninggalkan anak-anak yang lain)
Luna : “Hmm, dateng lagi deh ‘langganannya’! Dasar gak berubah.. haha..”(menggeleng-gelengkan kepala)
Meta : “Hahaha, biasa lah, Na. Kalo nggak gitu, bukan Olive namanya,”
Luna : “Eh, haus nih.. minum es enak kali ya??”
Satrya : “Iya juga ya. Oke kalo gitu aku beli es dulu ya, tunggu di sini aja sama Meta,” (berlalu pergi meninggalkan Luna dan Meta)
Meta : “Na.. sebenernya beberapa bulan ini ada yang beda dari aku, aku udah nggak bisa nyembunyiin ini semua. Dan menurutku cuma kamu yang bisa jaga rahasia ini.”
Luna : “Rahasia? Cerita aja, Ta.. kita kan temenan udah lama. Lagian aku udah siap kok buat jadi pendengar yang baik,” (berusaha meyakinkan Meta)
Lanjutan II Contoh Naskah Drama Remaja:
Tanpa mereka sadari, Satrya berdiri di kejauhan dengan beberapa bungkus es di tangannya. Satrya melihat Luna dan Meta sedang asyik bercerita, dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri mereka. Ia melamun. Dan saat tersadar dari lamunannya, ia menuju Meta dan Luna, dan tersentak ia terkejut mendengar ucapan Meta.
Meta : “Aku.. su—ka Bondan!!” (dengan terbata-bata)
Satrya : “Hah..?! Meta suka Bondan??” (berkata lirih)
Kebetulan Olive juga sudah datang.
Olive : “Hah?!” (datang tiba-tiba dan mendengar ucapan Meta yang membuatnya kesal)
Di saat itu pula pertengkaran terjadi.
Luna : “Eh, kalian udah pada balik!” (sambil tersenyum dengan sapaan halus)
Olive : “Ta.. serius kamu suka Bondan??”
Meta : “Hmm.. ngomong apa sih, kamu..? (pura-pura tidak tahu)
Olive : “Halah..!! gak usah bo’ong deh.. aku denger kok!” (dengan nada agak tinggi)
Luna : “Kamu salah denger, kali?” (berusaha menengahi)
Olive : “Ta, kayaknya kamu juga harus tahu! Aku suka ama Bondan udah lama banget, kamu nggak boleh gitu dong!! Kayak nggak ada yang lain aja?!” (marah-marah)
Satrya : “Heh udah diem semua!!” (berusaha menandingi nada tinggi Olive dan Meta)
Meta : “Oh gitu ya?! Berarti kamu tuh yang ngerebut gebetan temen sendiri, kamu aja yang naksir ama cowok laen, ngapain pake nyuruh aku??” (balik marah)
Keadaan semakin parah karena tidak ada yang mau mengalah.
Luna : “Udah, udah… jangan bertengkar cuma gara-gara masalah cowok!” (berusaha melerai)
Satrya : “Kita udah temenan lama, jangan sampai semua rusak cuma karena masalah sepele kayak gini!” (berkata paling bijak)
Olive : (meninggalkan teman-temannya dan pergi menyendiri)
Script 1 Naskah Drama Remaja
Sialnya, dua orang yang sangat membenci Bondan cs mengetahui perkara ini. Alexa memanfaatkan keadaan ini untuk menghancurkan persahabatan mereka berlima. Dengan satu-satunya teman setia yaitu Tita, mereka mempengaruhi Olive supaya memusuhi dan membenci semua sahabatnya itu.
Olive : (duduk termenung, sendiri, dan terdiam)
Alexa : “Ehm.. kok cemberut sih??” (berusaha menarik simpati Olive)
Tita : “Ada masalah ya, Liv?”
Olive : “Katanya sahabat, masak harus naksir cowok yang sama?! Bete banget, kan??” (berkata dengan nada ketus)
Lexa : “Sabar aja deh. Mending sementara nggak usah temenan deh sama mereka. Nanti kan jadi saingan yang nggak sehat!” (merayu)
Tita : “Iya, bener tuh,” (meyakinkan Olive)
Olive : “Gitu, ya..?”
Lexa : “Gini aja, mending mulai sekarang kamu gabung ama kita berdua. Nanti kita akan bantu kamu ngalahin si Meta gingsul itu!”
Tita : “Iya, bener, Liv. Kita bela kamu kok”
Olive : “Emang boleh..??”
Tita dan Lexa : “Ya boleh, lah!!”
Olive hanya tersenyum, entah benar atau tidak keputusannya ini, dia tidak begitu peduli saat itu.
Script 2 Naskah Drama Remaja
Di sisi lain, keadaan rumah tangga orang tua Luna sedang dilanda pertengkaran hebat. Papanya yang selalu marah-marah bersikap keras dan memukul Mama Luna. Sementara itu Aldo, adik Luna hanya bisa diam tanpa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Papa Pratama : “Kamu ini bisanya bikin susah suami aja!!” (membentak-bentak Mama Mey)
Mama Mey : “Aku salah apa, Pa..??”
Papa Pratama : “Kerjaan kamu seharian cuma shopping, arisan, ngumpul sama temen-temen. Nggak pernah ada di rumah. Liat ni anak kamu jadi nggak keurus!”
Mama Mey : “Tapi Papa juga sibuk sendiri sama klien-klien di kantor. Nggak peduli sama istri dan anak-anak!!” (menangis dan memeluk Aldo)
Papa Pratama : (Plaak..!! tmparan keras singgah di wajah Mama Mey)
Aldo : “Ma, Papa kok mukul-mukul Mama..?” (dengan penuh kepolosan)
Mama Mey : (menangis)
Di saat itu pula Luna datang dan terkejut melihat semua yang terjadi.
Luna : “Mama…?!” (datang memeluk Mama Mey)
Script 3 Naskah Drama Remaja
Keesokan harinya..
Satrya menceritakan semua yang terjadi kemarin antara Meta dan Olive. Sekejap terkejutlah Bondan mendengar semua itu.
Satrya : “Menurutku kamu hrus cepet bikin keputusan. Kasih kepastian buat mereka berdua. Aku nggak mau mereka bertengkar terlalu lama.”
Bondan : “Oke, oke..! aku bakal berusaha jelasin semuanya biar mereka nggak bertengkar sia-sia,”
Bondan pun berusaha menemui Meta dan Olive hari itu juga. Namun sayang, hanya Meta yang mau menerima keputusan Bondan, sedangkan Olive lebih memilih menghindarinya.
Bondan : “Ta, Satrya udah nyeritain semua ke aku tentang yang kemarin. Bener kamu suka aku..?” (berusaha memastikan)
Meta : “Satrya nggak bohong kok soal yang kemarin itu!”
Bondan : “Gini, Ta. Sebelumnya aku minta maaf. Soalnya gara-gara aku kamu jadi tengkar ama Olive. Bukannya apa-apa, tapi buat waktu dekat ini aku lagi nggak pengen mikirin cewek. Aku masih mau serius di dunia musikku,” (menerangkan dengan bijaksana)
Meta : “Oke. Aku ngerti kok. Cuma kayaknya sekarang Olive udah terlanjur terpengaruh sama Alexa. Kayaknya bakal sulit buat ngembaliin dia kayak dulu lagi,” (sambil mendesah putus asa)
Olive, Lexa, dan Tita : (berjalan melewati Bondan dan Meta, namun bersikap tak acuh dan sama sekali tak peduli)
Bondan : “Olive?”
Olive : (berjalan terus tanpa henti)
Script 4 Naskah Drama Remaja
Mendekati Aldo adalah salah satu cara yang dipakai Satrya untuk menarik perhatian Luna. Hari ini pun Satrya akan mengunjungi rumah Luna. Dan di perjalanannya menuju rumah Luna, ia melihat Aldo tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan. Sepertinya ia menjadi korban tabrak lari. Cepat-cepat Satrya membawa Aldo ke Rumah Sakit.
Sesampainya di Rumah Sakit…
Satrya : “Halo, Luna? Adek kamu di RS. Dia habis ketabrak kendaraan, cepetan kamu ke Rumah Sakit—mm, Cempaka Husada,” (langsung berbicara begitu suara di seberang telepon menjawab)
Luna : “Hah, sekarang keadaannya gimana?!” (panik)
Satrya : “Udah tenang aja, yang penting kamu sekarang cepetan ke sini! Jangan lupa bilangin Mama dan Papamu!”
Dan tak lama kemudian Luna datang terengah-engah, sambil berlari tergesa-gesa.
Luna : “Ya ampun…. Aldo!!” (begitu melihat Aldo)
Satrya : “Dokter udah periksa dia, katanya luka di kepalanya itu nggak terlalu parah, kok,” (berusaha menenangkn Luna)
Luna : “Syukur deh kalo gitu..” (mendesah lega)
Satrya : “Hmm.. aku ke toilet dulu ya. Kamu di sini aja jagain Aldo sambil nunggu ortumu dateng,”
Luna : “Iya, tapi jangan lama-lama. Aku takut sendirian di sini,”
Satrya : “Oke,”
Saat Satrya berada di toilet, dia ingat akan teman-temannya yang pasti juga harus diberitahu tentang ini. Tanpa menunggu lagi, Satrya segera menelepon Meta dan Bondan.
Setelah selesai memberitahu mereka, Satrya keluar dari toilet dan hendak berjalan kembali ke ruang rawat. Saat ia berjalan, tiba-tiba bahunya tertabrak dengan bahu seseorang. Betapa kagetnya Satrya saat melihat ternyata bahu yang ia tabrak adalah bahu Olive.
Olive : “Aduuh…!” (sambil memegangi bahunya)
Satrya : “Oh, maaf, maaf.. Nggak sengaja, lagi buru-buru,”
Olive : “Iya, iya. Nggak apa-apa kok,”
Satrya : “.. lho? Olive?? Ngapain kamu di sini..?”
Olive : “Eh, Satrya.. Iya, aku habis nganterin Mama check up, tapi aku ada perlu, jadi Mamaku pulang duluan. Terus.. kamu sendiri nagapain di sini?”
Satrya : “Ini, Aldo adiknya Luna ketabrak, sekarang lagi dirawat di kamar 555. Ini aku lagi nungguin Bondan ama Meta dateng,”
Olive : “Oh…”
Satrya : “Kamu masih marah sama Meta? Sama kita juga?”
Olive : “Ngg… nggak sih. Agak sebel aja. Emang kenapa?”
Satrya : “Liv, aku cuma mau beritau, Alexa itu bukan orang yang baik. Dia manfaatin keadaan kita yang lagi retak ini dengan menghasut kamu. Inget Liv, kita udah lama sahabatan. Kita semua tau siapa aja yang layak diajak temenan. Dan Alexa nggak termasuk dalam kategori itu. Dia itu cuma mau ngehancurin kita aja..”
Olive : “Tapi si Meta itu lho..” (memasang wajah kecut)
Satrya : “Bondan udah jelasin ke Meta dan Meta ngerti, kok. Masa kamu nggak bisa ngerti??”
Olive : “Mmmh.. gimana ya?? Iya sih, aku liat Alexa itu nggak baik. Mm..”
Satrya : (menunggu Olive sambil menatap matanya tajam)
Olive :”.. mungkin aku pikir aku minta maaf aja ya ama Meta…?”
Satrya : “Naah, gitu dong! Ya udah, kamu ikut aku aja ke kamarnya Aldo. Nanti kita tunggu Meta ama Bondan dateng,”
Olive : “Ya udah deh, yuk. Eh.. tapi aku ke toilet dulu ya. Kamu jalan aja duluan, ntar aku nyusul kok,”
Satrya : “Oke, cepetan ya!” (langsung pergi)
Sementara itu…
Mama Mey : “Aldo!! Anakku sayang,”
Papa Pratama : “Liat ini! Ngurus anak aja nggak becus!!” (menyalahkan Mama Mey atas apa yang terjadi)
Mama Mey : “Ini juga salah Papa! Selalu sibuk sampai nggak punya waktu buat nemenin Aldo main!” (balik menyalahkan)
Luna : “Udah berhenti..!! Mama sama Papa kelakuannya sama aja! Aldo lagi sakit masih aja bertengkar, Luna capek, Ma, Pa, dengerinnya!! Masalah itu gak bakal selesai kalau nggak diselesaiin baik-baik.. Yang ada kejadian malah tambah berantakan, coba deh Papa sama Mama ngertiin aku sama Aldo. Kita nggk pengen Papa-Mama tengkar terus! Luna mohon dong Pa, Ma!!” (sedikit menangis)
Aldo : “Mama.. Papa.. Kak Luna..” (tersadar dari pingsannya)
Papa Pratama : “Mama.. Aldo.. Luna.. Papa minta maaf ya? Papa janji bakal nyediain waktu buat ngumpul bareng-bareng kalian semua. Papa sadar selama ini Papa terlalu sibuk di kantor,” (berbicara setelah termenung sejenak)
Aldo : “Iya.. kita semua maafin Papa! Tapi Papa janji ya gak boleh mukul Mama lagi..?”
Papa Pratama : “Iya,” (memeluk istri dan anak-anaknya)
Script 5 Naskah Drama Remaja
Kemudian, Satrya telah kembali dari toilet, bersamaan dengan Meta dan Bondan yang baru datang. Tak lama kemudian, Olive mengetuk pintu..
Olive : “Ehm.. aku boleh masuk, kan?” (sedikit ragu)
Aldo : “Eh, Kak Olive. Nggak papa masuk aja, Kak!”
Olive : “Sebenernya.. selain mau jenguk Aldo, aku dateng juga untuk minta maaf atas semua kesalahanku sama kalian selama ini. Satrya udah jelasin semua ke aku. Kalian mau, kan, maafin aku..?”
Meta : Aku juga minta maaf, soalnya udah ngomong kasar ke kamu. Maafin aku juga, ya?”
Bondan : “Nah, kalau gini kan lebih enak, ya kan, Fren??”
Satrya : “Aku juga seneng kalo kita semua akur lagi kayak dulu,” (sambil tersenyum)
Luna : “Makanya, laen kali kalo mau naksir cowok nggak usah pake acara kompakan..!”
Semua : (tertawa bersama-sama)
Tita : “Eh, sorry kalo ganggu. Sebelumnya aku mau minta maaf sama kalian. Selama ini aku salah pilih temen. Aku sadar Lexa cuma manfaatin aku aja. Kalian mau, kan, nerima aku jadi teman kalian??” (tiba-tiba muncul!)
Semua : “Ya boleh, lah!!”
Sesaat kemudian, handphone Tita berdering nyaring, mengejutkan semua orang… Terkejutlah semua orang dalam ruangan itu saat mendengar berita bahwa Alexa mengalami kecelakaan!
Meta : “Lho kok..?!”
Bondan : “Terus keadaannya gimana sekarang..?”
Olive : “Di Rumah Sakit mana?”
Luna : “Parah apa nggak?”
Aldo : “Alexa itu siapa…?”
Tita : (hanya diam mendengarkan semua pertanyaan itu)
Satrya : “Gini aja. Sekarang biar Tita ceritain semua yang dia tahu tentang keadaan Alexa sekarang,”
Aldo : “Iya, ayo cerita. Aldo juga pengen tahu!”
Tita hanya diam. Dia masih shock dengan banjir pertanyaan barusan.
Olive : “Titaaa ??”
Tita : “Hmm.. jadi gini, sekitar satu jam yang lalu Lexa ceritanya mau ke sini. Dan tadi berita dari rumah sakit bilang kalo Lexa ditemuin jatuh di perempatan deket sini. Katanya keadaannya cukup kritis sih,”
Meta : “Rumah Sakit mana?”
Tita : “Emm, Cempaka apaa gitu, lupa aku—”
Bondan : “Cempaka Husada, Ta?”
Tita : “Nah itu! Bener!”
Bondan : “Ya ampun Taaa, itu kan Rumah Sakit ini! Ayo ayo kita tanya ruangan mana!” (semua orang menepuk jidat)
Olive : “Ya udah, sekarang kita bareng-bareng buruan cari. Om, tante, kita semua permisi dulu yah!!”
Dan tak lama kemudian mereka semua tiba di ruangan tempat Alexa dirawat.
Tita : “Lexa… kamu nggak apa-apa kan?” (paling antusias)
Alexa : “Aku udah agak mendingan kok.. makasih ya kalian semua udah mau jenguk aku..”
Meta : “Ya.. walaupun kita masih agak kesel ama kamu,” (sedikit ketus)
Bondan : “Udahlah.. yang kemaren nggak usah diungkit-ungkit lagi!”
Alexa : “Hhm, aku minta maaf yah, selama ini aku banyak banget salah ama kalian. Mau kan, maafin aku??”
Meta : “Iya, kita mau kok maafin kamu! Tapi ada syaratnya, lho!”
Alexa : “Apa syaratnya?”
Meta : “Kalo kamu udah sembuh nanti, traktir kita semua makan!!” (sambil tersenyum-senyum)
Luna : “Eitz.. satu lagi, adek aku juga diajak yah?” (merayu)
Semua : (tertawa bersama-sama)
Tak ada satupun manusia di dunia ini yang sempurna. Mereka semua tak pernah luput dari kesalahan. Oleh karna itu meminta maaflah jika merasa bersalah. Dan maafkanlah bila ada yang bersalah. Semua akan indah jika kita saling memaafkan satu sama lain.

drama 6 orang

DRAMA 6 ORANG "ARTI SAHABAT YANG SESUNGGUHNYA"

Pemain: ada 6 orang,
Ayu, Yeyen, Wahyuni meraka satu geng GVnamanya
Edi sebagai pemeran utama
Sara: memiliki 2 peran, sebagai Guru BP dan sebagai Temannya Edi
Yang terakhir Ibu,
Properti : 1 meja 2 bangku, 2 surat dari pihak sekolah, dan dari geng GV untuk Edi

ARTI SAHABAT YANG SESUNGGUHNYA
_Didalam kelas _
 Saat istirahat Yeyen dan Wahyuni sedang bercakap-cakap didalam kelas tiba-tiba Ayu datang menghampiri mereka.
Ayu : Hy, guys (sambil tersenyum lebar)
Wahyuni : Cie, lagi seneng nih kayanya
Yeyen : Iye, cerita-cerita dong
Ayu : Ih gue tuh naru dibeliin laptop gitu sama nyokap gue, keren deh padahal gue mau mintanya sekarang eh udah dibeliin kemaren, hahaha nyokap gue is the bestlah pokoknya.
Wahyuni : Serius? Sama dong Gue juga baru dibeliin netbook gitu kemaren,
Ayu : Ih, wawww. Eh, kau kenapa Yen? Koq cemberut gitu sih? Emang kau enggak gitu? (sambil menatap muka Yeyen)
Yeyen : kalian enak deng, dibeliin laptop sama tablet (muka cemberut), hemmm, gue Cuma dibeliin ….
Wahyuni : Dibeliin ape?
Yeyen : Mmmm, gue Cuma dibeliin BB doing sama ortu gue, huhuhuh
Ayu : BB koq Cuma? Harganya ga murah kan? Jutaan pasti?
Yeyen : Iyasih, tapiiii…
Wahyuni : Udah-udah ga usah cemberut lagi BB itu keren tau, senyum dong (membujuk Yeyen)
Yeyen : J (hanya tersenyum)
Ayu: Nah gitu dong, kan jeleknya keliatan J
Yeyen : Ieehh,
Ayu : Lho? Kenapa? Gasuka dibilang jelek? Pengen dibilang canti gitu? Oke sip, siap Wahyuni (sambil melirik Wahyuni) 1…2…3…
Ayu&Wahyuni : CANTIIIKKKKK!!!!!, ahahhah (kompak)
Yeyen: Lucu?
Ayu&Wahyuni: Ahahhah, Cucoooo!!!

Sedang asyiknya mereka bercanda, tiba-tiba bel masuk pun berbunyi, dan mereka pun langsung mencari tempat duduk.
Wahyuni: Yaelah, bel cepet amet!!
Ayu&Yeyeyn: M (muka bĂȘte)
Yeyen: Eh, pindah-pindah-pindah gue mau duduk disini! (pada salah satu temanya yang duduk didepan)
Figuran: Tapi inikan tempat duduk saya, saya sudah lebih dulu duduk disini
Yeyen : Eh, eh, dia malah ngebawel, Bokap gue itu punya banyak uang dan mudah aja engeluarin lu dari sekolah ini, So gauah banyak bacot deh lo. Pindah ga!!!!!! (membentak)
Wahyuni: Tau nurut aja napasi!!
Figuran: (pindah kebangku belakang)

Edi yang baru masuk kekelas segera menasehati mereka,
Edi: Eh, kenapa si kalian selalu semena-mena sama temen, kalian ga sepantasnya bersikap seperti itu.
Ayu : Eh, Siapa Lo? Masalah buat Lo? Dibayar berapa Lo ngebelain dia?
Edi: Kenapa kalian selalu mandang uang itu segalanya, inget ya uang itu bukan segalanya, uang itu Cuma sementara.
Ayu: Hellloowww, 2012 boyy!!!!, emang si ye uang bukan segalanya tapi segalanya itu butuh uang boy!, lo pikir lo sekolah disini gratis? Bayar boy! Pake uang boy, pake uang!!!!
Yeyen: Udah sana pergi-pergi, gausah ikut campur deh lo, Rempongg!!!!
Wahyuni: Huh, dasar kismind!
Akhirnya mereka pun duduk dibangku mereka masing-masing, disela-sela pelajaran, datanglah guru BP kekelas mereka.
Guru BP: Ass. Selamat siang anak-anak?
Murid: Wass, selamat siang Pak!
Guru BP: kelas … ?
Murid: benar pakk
Guru BP: Maaf anak-anak bapak mengganggu. Maaf Pak saya minta waktunya sebentar(izin dengan gutu yang sedang mengajar). Yang namanya Edi yang mana?
Edi: Saya pak (mengangkat tangan)
 Semua anak melihat padanya, termasuk geng GV(Ayu, Wahyuni,Yeyen)
Guru BP: sepulang sekolah nanti temui saya di ruang Tata Usaha
Edi: Baik pak.
Guru BP: Terimakasih atas perhatian dan waktunya. Ass..
Musrid:Wasss…

            _Pulang sekolah_
Seluruh murid pulang ke rumah mereka masing-masing, tetapi tidak dengan Edi yang harus menemui ketua BP.
Edi: kenapa ya aku dipanggil guru BP lagi (menggerutu sambil berjalan menuju ruang TU)
            Dan sampailah Edi didepan ruang TU,
Edi: Ass, permisi pak.
Guru BP: Wass, silahkan duduk
Edi: Terimakasih pak
Guru BP: kenapa sampai sekarang kamu belum juga melunasi tunggakan SPP kamu selama 6 bulan?
Edi: Maaf pak, orang tua saya belum mempunyai uang untuk membayarnya.
Guru BP: Apakah benar seperti itu? Atau jangan-jangan memang kamu yang tidak memberikan uangnya kepada pihak sekolah padahal orang tua kamu telah memberinya.
Edi: Benar pak, orang tua sayan memang benar-benar belum punya uang sekarang pak.
Guru BP: baik kalau begitu adanya, berikan ini kepada orang tuamu(member sepucuk surat)
Edi: Apa ini Pak?
Guru BP: berikan saja kepadaa orang tuamu
Edi: Baiklah pak, kalau begitu saya permisi.
Guru BP: silahkan,
Edi: Ass.
Guru BP:wass
            Edipun pulang dan langsug memberikan surat tersebut kepada ibunya.
Edi; Ass,
Ibu: Wass,
Edi: Bu?
Ibu: Iya ada apa nak?
Edi: Bu kapan aku bisa membayar tunggakan SPP, Bu. Aku malu Bu sama  tema-teman karena setiap hari Guru BP selalu menanyakannya Bu,
Ibu: Inu belum punya uang nak, Ibu janji kalau ibu punya uang, akan melunasinya
Edi: Baiklah bu, Oiya bu ini ada surat dari sekolah untu ibu,
Ibu; apa in?
Edi: hmm, entahlah bu (berdiri hendak kekamar)
            Ibunya pun langsung membuka dan membacanya, ternyata itu surat pemanggilan dari sekolah, Esok hari orang tuanya Edipun datang kesekolah
Ibu: Ass, permisi pak?
Guru BP: wass, oh ibu orang tuanya Edi?
Ibu: benar pak, ada apa ya saya dipanggil kesini?
Guru BP: Begini Bu, anak Ibu sudah menunggak selama 6 bulan. Apakah Ibu tau itu?
Ibu:Iya, pak saya tau. Maafkan kami Pak, saya belum punya uang untuk melunasi tunggakan itu. Saya janji Pak akan melunasinya kalau saya punya uang.
Guru BP: Baiklah Ibu, kalau begit kami akan memberikan waktu tambahan kepada Ibu untuk melunasinya, karena tidak lama lagi akan lulusan, jika ia masih mempunyai hutang kepada sekolah ya, terpaksa ijazahnya akan kami tahan. Sangat disayangkan kalau ijazahnya sampai tertahan, Edi itu murid yang berprestasi disekolah ini, jadi saya harap ibu bisa secepatnya bisa melunasi tunggakan tersebut.
Ibu: Baik pak, saya akan usahakan
Guru BP: (menangguk)
Ibu: kalau begitu saya permisi dulu pak, Ass
Guru BP: Wass.
            Setelah kejadian itu berhari-hari Edi sekolah, membuatnya menjadi tak bersemangat ke sekolah, karena untuk kesekian kaliannya ia dipanggil Guru BP. Tapi ia meras ada yang aneh dari sekolahnya. Geng GV yang tadinya bia onar dan sombongnya selangit kini sudah tidak lagi meeka kini mejadi pendiam dan Guru BP pun sudah tidak pernah memanggilnya lagi. Hmmm, entahlah hanya itu yang ada dipikirannya mungkin mereka sudah bosan.

            __SINGKAT CERITA__
 Kini Edi sudah menjadi orang yang sukses, menjadi seorang staf manager disebuah perusahaan teman baiknya waktu diSMP dulu, sara ya sara namanya. Suatu hari mereka sedang makan siang, tiba-tiba hening mengundang.
Sara:Di,? (memecah keheningan)
Edi:Iya, ada apa?
Sara: Masih inget ga sama geng GV?
Edi: Oh, geng GV yang sombongnya sejagad antero itu, inget aku ga mungkin lupa sama mereka hamper seluruh murid disekolahan dulu khususnya dikelas … … itu pada ga suka sama mereka, termasuk aku, aku juga a suka banget sama mereka soalnya sombongnya naudzubillah, ih amit amit deh.
Sara: Eh, kamu ga boleh ngomong kaya gitu
Edi: lho? Kenapa, itu benarkan? Itu kenyataankan? Mereka itu sombong n sok berkuasa
Sara: Masih inget waktu mereka pamer barang mewahnya didepan kelas waktu itu?
Edi: tunggu (sambil memikir) yang laptop, netbook dan apalah itu, yang itu?
Sara: iya yang itu,
Edi: sombong kan mereka padahal itu kan bukan punya mereka melainkan punya orang tuanya
Sara: Husst, kamu jangan bilang seperti itu
Edi:kenapa sih? Koq kamu malah belain mereka?
Sara: aku bukan belain mereka
Edi: lalu?
            Hening
Edi: koq jadi diem-dieman gini?
Sara: Di, sebenarnya…..
Edi: Ya?
Sara: Mereka rela jual laptop, netbook, dan BB mereka untuk membayar tunggakanmu kepada sekolah, mereka udah berbaik hati membantu kamu Di,
Edi : (terdiam dengan mata berkaca-kaca karena terharu)
Sara: Ini (sambil member sepucuk surat)
Edi: Apa ini?
Sara: Ini surat dari mereka, 10 tahun lalu mereka menitipkan ini kepada ku, maaf aku baru memberikannya sekarang, aku selalu nyari waktu yang tepat dan mungkin ini waktu yang tepat, bacalah …
Edi: (membacakan surat)
Sra dimana aku bisa menemukan mereka sekarang?, aku ingin minta maaf kepada mereka, aku meyesal telah berburuk sangka sama meraka, dimana Ra, katakana?
Sara: hmmm, (menggelengkan kepala pertanda tidak mengetahuinnya)
Akhiranya bisa ditambahin sama puisi atau lagu, biar tambah berkesan,

naskah drama "Wanita dan Persahabatan)

JUDUL : “Wanita dan Persahabatan”

Ini kisah menceritakan para pemuda yang berstatussebagai santri yang tinggal dikamar yang namanya F3,mereka adalah sahabat yang selalu kompak dan setiakawan. Pada suatu ketika mereka bercanda ria dan bergurau satu sama lain. Pada suatu hari si-restu jatuhcinta pada seorang wanita yang bernama dinda dia sangatngebet sekali pada si cewek akan tetatapi si-restutertutup tidak terbuka. Tapi akhirnya teman-temankamarnya curiga karna restu sering ngelamun dantersenyum sendiri dan terjadilah guyonan dari teman-teman kamarnya. Dan restupun bercerita karna dirayuoleh teman-temannya, namun tanpa disangka-sangkadiantara teman restu ada yang juga suka kepada dinda.Dan dia marah mendengar penjelasan restu dia adalahabdul karim anak saudagar Bawang. Terjadilah permusuhan diantara mereka berdua dan akhirnyamereka memilih persahabatan dari pada bermusuhangara-gara wanita.

TOKOH-TOKOH
Peran utama : Restu
Peran pembantu : Abdul, Dinda, Ades, Dodi
Peran figuran : Rio, Adit

Pada suatu hari asrama daerah “F” kamar F3 terdengar perbincangan diselai chanda tawa.
Rio : eh... tau gak sekarang tanggal berapa?
Adit : ada apa loe tanya-tanya tanggal mang adayang penting tah..?
Rio : he...3X gak da apa-apa sih Cuma’ goe dahnipis nie uang jajan hampir ludes.
Nyahut abdul...
Abdul : sekarang tanggal 21 april yo...makanya jangan boros jadi orang itu, terus kalau sudah gini kamu pasti mau pinjam uang lagi yah ma aku...
Rio : He...he..kok tau..
Ades : yah..gimana gak mau tau, wong itu sudah jaditeradisi kamu kalau kirimanya habis pinjam ke dullah..
Rio : yah kan gak papa gua ganti entar kalau udahkiriman, lagian dullah kan uang jajannya banyak.

Lalu adit yang tadinya tidur bangun ikutan menyahut...
Adit : yah kalau dullah itu kan anaknya juragan bawang jadi santai aja kan dull..tinggal minta aja ma bokap lo tuh.
Abdul : yah makasih ocehannya...5Dan beberapa hari kemudian disekolah...
Bruk.....(restu tidak sengaja menabrak seorang gadisyang gadis itu ternyata adalah dinda)
Dinda : eh kamu itu kalau jalan liat-liat napa sih..gak punya mata yah..Dan si restu hanya bengong melihat dinda lagi marah pada dirinya..
Dinda : hei kak...kok jadi bengong sih.mang ada yang lucu tah...
Restu : O o o,sorry yah aku gak sengaja, soalnya akutadi terburu-buru mau ke toilet. Maaf yah..maaf yah....
Dinda : makanya kalau jalan liat-liat napa janganngelamun terus entar kesambet setan lo.. kak. ya sudahsaya maafkan.
Restu : eh BTW kamu itu nak mana sih...kok aku barusekarang liat kamu disekolah?
Dinda : oh... aku anak baru kak disini pindahan dari SMANSA Jombang.
Restu : oh kamu anak baru yah disini kenalin akuRestu anak XII bahasa, kamu masuk dikelas mana?
Dinda : oh.. aku masuk di kelas X ips.kak maaf yahtadi marah-marah abiz kakak sih pke acara nabrak-nabrak segala.sorry yah kak
Restu : yah gak papa.oh ya nama kamu siapa?
Dinda : namaku Dinda kak Restu : nama yang cantik sama dengan orangnyacantik juga...
Dinda : yeah..kalau bikin buat orang GR kakak pinter..biasa aja dah kak gak usah berlebihan.
Restu : kalau emang kenyataanya cantik gimana?
Dinda : aduh...kok jadi panjang gombalnya kak cukupyah soalnya dinda mau masuk kelas gak enak kalaudilihat anak-anak yang lain.
Restu : ya sudah..GOOD LUCK yah...
Dinda : AssalamualaikumRestu : Walaikumsalam
Dan mereka masuk kedalam kelas masing-masing hingga bel pulang berdering menandakan KBM telah selesai..
Restu : (tersenyum sendiri dalam kamarnya)
Restu : didalam hati restu mengatakan “seandainyaaku bisa punya pacar seperti dinda alangkah indahnyadunia ini”
Dibalik semua itu ternyata ada dua pasang mata yangsedang mengintip..
Dodi : eh...des restu kenapa yah dari kemarin-kemarinnya dia jarang makan dan hanya tersenyum sediridan ngelamun?
Ades : mungkin dia kerasukan jin kali’atau belajar ekting teater?
Dodi : hah jaman sekarang masih percaya yang begituan, enggak lah mungkin dia lagi jatuh cinta kali’.Masak sih orang teater bisa jatuh cinta?
Ades : ialah kan wong teater juga manusia. Biar gak penasaran kita tanyakan yuk...
Dodi : duar...ayo kenapa ini kok ngelamun sendiriansambil senyun-senyum?
Restu : ah.. kamu ini kaget-kagetin aku aja. Gak adaapa-apa kok..
Ades : masak sih..
Restu : iya gak ada apa-apa.
Dodi : tapi kenapa kamu tersenyum sendirian?lagi jatu cinta yah.....
Restu : kamu ini kalau disuruh neliti orang pinter...kalu mang iya kenapa ayo??
Ades : yah gak papa, tapi raja teater sekolah kita ini jatuh cinta sama siapa yah dod??
Dodi : sama siapa yah...
Restu : eh.. kok jadi wawancara nih..
Ades : restu..cerita kenapa sih ma kami, barang kalikami bisa bantu kamu?
Restu : tapi janji yah jangan gosipin aku, soalnya aku paling anti ma gossip apalagi kalau sampaikedengngerran virda si-Ratu Gosip sekolah kita itu...
Dodi : yah.!!.kita janji gakkan gosipin kamu disekolah,mang cewek yang kamu cintai itu siapa sih..
Restu : dia itu anak baru sekolah kita itu lho..Si Dinda itu...
Ades : oh.. nak pindahan itu..
Restu : yah betul, tapi aku malu yang mau ngungkapin perasaan ini?
Dodi : malu..masak sih anak teater yang sudah jadi juara nasional ini malu. Mang kamu bisa malu juga yah tu..(dodi dan ades tertawa)
Restu : yah dipanggung itu gampang pren tapi kalu masalah hati ke hati itu buat aku sangat berat rasanya.Berraattt banget.....
Ades : ya sudah aku doain aja yah.. semoga sukses Dan diketika malam hari didalam kamar terdapat 7 anak,ada yang lagi copy paste tugas pr temanya, juga adayang lagi baca komik.
Dodi : hei teman-teman semua pada tau gak neh ada berita baru
Abdul : berita baru apaAdes : si-Raja teater sekolah kita lagi jatuh hati tuh..
Adit : wah ama siapa tuh...
Dodi : denger-denger sih.........ama anak baru
Abdul : anak baru siapa?
Ades : dinda itu lho...
Abdul : apa !!! dinda?? (wajah abdul berubah jadi marah)

Abdul : eh..kamu itu gak tau terima kasih yah..udaah aku baik-baikin jadi teman eh malah maungambil orang yang aku sukai....
Restu : lho mang kamu apanya dia kok jadi sewot begitu
Abdul : memang aku bukan siapa-siapanya dia tapi aku lebih dulu P_D_K_T ama tuhanak...enak aja kamu ini..
Restu : terus mau kamu apa??mau carok tahh...(dengan nada tinggi sambil menunjuk-nunjuk wajah Abdul)
Tanpa banyak bicara si-Abdul telah menerkam pipi restudan begitu juga sebaliknya tapi perkelahian itu dapatdihentikan oleh teman-temannya dengan dipisahkan.
Adit : lho ini kok jadi bertengkar sih...gara-gara perempuan kalian jadi gelap mata. Gilaapa...perempuan itu banyak jangan jadi orang bodoh dengan bertengkar kalian ini udah kelas XII seharusnya bisa belajar dewasa. Ya sudah ayo berdamai. Dan lupakanlah perempuan itu, sekarang yang harus kalian ingat adalah belajar dan belajar... agar kalian lulus ujiannantinya.Restu dan Abdul akhirnya berdamai dan bersahabat kembali